Pena : Muhammad Ramadhan Sebelas |
Kisah inspiratif seorang enterpreneur muda yang dahulunya aktifis idealis namun dibuang oleh organisasinya.
Kisah seorang yang terbuang dari organisasi nya dan dari proses pembuangan itu, dia menikmati dan menjadi motivasi hingga dia sukses menjadi pengusaha. Walaupun begitu dia tetap selalu berkontribusi secara diam diam untuk organisasi nya. Pada suatu ketika Perusahaan nya sedang mencari tenaga kerja. Ketika dia ingin masuk ke kantor, dia selalu meluangkan waktu paginya dengan ngopi di sofa umum ruang tunggu. Dia bertemu dengan temannya yang dahulu membuatnya terbuang. Dia menyapa orang tersebut dan mengajaknya ngobrol sembari menikmati kopi buatannya sendiri yang dibuat dari tempat penyediaan minuman ruang tamu.
Awalnya kawan tersebut mengira dia ingin melamar kerja diperusahaan ini. Orang tersebut lalu berfikir untuk menyingkirkan dia demi mengurangi saingan dengan mengejek nya lalu memalukan diri nya didepan umum hingga datang pihak HDR. Ketika HRD ingin menyapa bosnya lalu bosnya memberikan kode untuk diam dan membawa orang tersebut ke ruangan interview dan HRD mengiyakan. Orang tersebut merasa dirinya dipanggil duluan semakin merasa dirinya lebih baik dari pada bos itu dan dia tetap mengejek bos itu hingga akhirnya dia berangkat bersama HRD menuju ruang interview dan menunggu diruang tunggu kembali bersama beberapa orang yang lebih dahulu menunggu.
Satu per satu dari mereka masuk, hingga terakhir dia yang masuk. Sejenak dia melihat ke pintu menanti bos yang dihina tadi namun tak kunjung datang hingga dia berfikir bos itu tidak lulus administrasi lalu dia masuk ke ruangan interview. Ketika dia masuk hanya ada seorang sekretaris dan sekretaris menyampaikan bos sedang ke belakang dan dia dipersilahkan duduk. Dia lalu duduk sambil menunggu bos dan sekretaris menanyakan beberapa hal mengenai administrasi. Sekretaris itu juga menyampaikan kampus bos kuliah sama seperti dia bahkan fakultasnya sama dan itu membuatnya tersenyum. Dia berfikir dia akan mudah masuk diterima di kantor tersebut. Tak lama kemudian bos datang dan duduk di kursi nya. Sejenak orang itu berubah raut muka. Tersentak dia terkejut dan merasa malu dengan dirinya.
Bos itu pun menghibur dengan dirinya dengan menanyakan apa kabar, bagaimana organisasi dahulu dan hal hal basa basi lainnya. Ada sekitar 30menit perbincangan itu, bahkan Bos itu memperkenalkan istrinya yakni sekretaris itu sendiri. Hingga sampai pada pertanyaan "kamu mau kerja di bagian apa? Aku sudah sangat mengenal dirimu, apalagi kita pernah hidup dalam organisasi yang sama walaupun pandangan berbeda namun dirimu punya kemampuan lebih dalam mengorganisir anggota oleh karena itu aku yakin dirimu bisa bekerja dengan sangat baik di perusahaan ku". Dia tersipu malu tanpa kata, tubuhnya bergetar, keringat di sekujur tubuh dengan kepala menunduk.
Bos itu berusaha mencoba dengan meringkas waktu dengan memberikan nya posisi yang strategis sesuai dengan kemampuan nya dan memberikan gaji yang tinggi lalu bos itu pamit dikarenakan ada janji dengan seseorang Bos tersebut memanggil HRD untuk menuntunnya ke posisi dia bekerja. Selepas Bos itu pergi dan HRD mengajaknya dia untuk menuju ruang kerja nya lalu tiba tiba dia berlari mengejar bos itu dan sampai lah pada depan pintu keluar kantor. Dia memanggil bos itu, dan bos tersebut berbalik. Akhirnya mereka berdua berhadapan dan bos itu bertanya, kenapa kamu disini? Bukankah saya sudah meminta HRD untuk mengarahkan mu ke ruang kerja mu? Tiba tida pelamar kerja itu lalu bersujud didepan nya dan memohon ampun dan meminta maaf dan bos itu langsung menariknya dan memeluknya dan berkata yang lalu biarkan lah berlalu bahkan karena masa lalu itu.
Aku mendapatkan banyak pelajaran dari proses kita tersebut. Jika bukan karena itu mungkin aku tidak seperti saat ini. Sejak Mereka menjadi sahabat yang baik, bahkan pelamar kerja itu sangat bekerja sangat maksimal dan akhirnya dia di tambahkan untuk menjalankan usaha bos tersebut dengan syarat tetap terus menjaga organisasi yang pernah di diami bersama dan adik adik mereka yang di organisasi diminta untuk terus membina dan direkrut untuk membesarkan perusahaan cabang Bos tersebut. Tidak hanya itu, organisasi yang mereka pernah di diami bersama dibina bukan hanya untuk mampu bekerja namun juga berwirausaha.
Terus lah berbuat baik, sekalipun kepada seseorang yang membenci mu karena kita tidak tahu kapan Tuhan akan membalikkan hati seseorang.
Tegakan kebenaran(dalam diri) dan berbuat kebaikan(kepada siapapun)
Posting Komentar