2025

 


Pontianak, 24 Mei 2025 - Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Pontianak secara resmi membuka kegiatan Senior Course Tahun 2025 pada Sabtu malam, 24 Mei 2025 pukul 19.30 WIB. Pembukaan berlangsung khidmat di Aula Wakil Wali Kota Pontianak, Jalan KS. Tubun, dan dihadiri oleh kader HmI dari berbagai komisariat, alumni, serta jajaran pengurus.


Senior Course merupakan jenjang pelatihan lanjutan dalam sistem perkaderan HmI yang bertujuan membentuk kader pemimpin strategis, berintegritas, dan progresif. Kegiatan akan berlangsung selama satu pekan penuh hingga 31 Mei 2025, dipusatkan di Gedung LPTQ Pontianak, Jalan M. Sohor.


Ketua Panitia, Alifuddin, dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Senior Course adalah ruang penting bagi kader untuk mengalami proses transformasi berpikir dan bersikap.


“Senior Course bukan sekadar pelatihan, melainkan medan perjuangan intelektual yang harus dilalui oleh kader untuk menemukan jati diri ke-HmI-annya,” tegas Alifuddin.


Sementara itu, Ade Saputra, Ketua Umum BPL HmI Cabang Pontianak, menegaskan pentingnya keseriusan kader dalam menjalani proses ini. Ia menyebutkan bahwa saat ini bangsa memerlukan pemimpin-pemimpin muda dengan karakter kuat, pemikiran tajam, dan jiwa pengabdian.


“Senior Course adalah batu loncatan penting bagi kader untuk mengambil peran strategis, baik di internal HmI maupun di tengah dinamika bangsa,” ujar Ade dalam sambutannya.


Ketua Umum HmI Cabang Pontianak, Syalwa Khairunnisa, menyampaikan pengarahan kepada seluruh peserta. Ia berharap Senior Course kali ini menjadi momentum bagi lahirnya pemikir dan pejuang yang adaptif terhadap tantangan zaman.


“Kita ingin melahirkan kader-kader yang tidak hanya paham sejarah, tapi mampu merumuskan masa depan,” ungkapnya.


Kegiatan pembukaan juga dihadiri dan diberi motivasi langsung oleh Kasiono, alumni HmI sekaligus Ketua KPU Kabupaten Kubu Raya, yang pernah menjabat sebagai pengurus LPL HmI (sebelum berubah menjadi BPL). Dalam refleksinya, ia mengingatkan pentingnya menjaga warisan nilai-nilai HmI di ruang-ruang publik dan strategis.


“Kita tidak hanya belajar di forum ini, tapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi aktor perubahan nyata,” kata Kasiono.


Sejumlah tokoh alumni lainnya turut hadir seperti Guntoro, Syaidina Ali, Abdulrahman (KAHMI), serta Ramadhan Bafadhal dan Muhammad Dhanas Amarizar, yang merupakan demisioner BPL HmI Koordinator Wilayah Kalimantan Barat.


Senior Course 2025 ini menjadi simbol keberlanjutan semangat kaderisasi HmI dan penguatan jejaring strategis lintas generasi. Diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan peningkatan kapasitas, tetapi juga membangun visi kolektif untuk membangun peradaban bangsa dari daerah.

Pontianak, 21 Mei 2025 - Dalam semangat membangun sinergi strategis antar-lembaga, Ketua Umum Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Pontianak, Ade Saputra, melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat.

Kunjungan ini disambut hangat oleh staf Ombudsman Kalbar, yakni Fikri dan Rafi, serta diisi dengan diskusi terbuka mengenai tantangan dan peluang perbaikan pelayanan publik serta penguatan administrasi pemerintahan yang inklusif dan akuntabel.

Dalam keterangannya, Ade Saputra menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan bagian dari orientasi kerja BPL HmI untuk memperluas cakrawala kader, khususnya dalam memahami peran pengawasan publik yang berbasis advokasi, kolaborasi, dan pemberdayaan.

“BPL HmI tidak hanya bertugas melahirkan kader ideologis, tapi juga kader organisatoris yang memahami problematika masyarakat, termasuk isu-isu pelayanan publik. Kami melihat Ombudsman sebagai mitra strategis dalam membentuk karakter kader yang peduli dan solutif,” ujar Ade.

Staf Ombudsman, Fikri, mengapresiasi inisiatif BPL HmI dan membuka ruang kolaborasi lebih lanjut dalam hal edukasi publik, sosialisasi pengaduan pelayanan, dan pendampingan masyarakat.

“Kami senang bila mahasiswa mau turun langsung mengedukasi masyarakat tentang hak-hak administratif mereka. Ini bentuk partisipasi aktif yang sangat kami dukung,” katanya.

Kunjungan ini menjadi awal dari rencana BPL HmI Cabang Pontianak untuk menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga negara, termasuk Ombudsman, sebagai bagian dari ikhtiar membentuk kader HmI yang kritis, berdaya saing, dan berdampak nyata di tengah masyarakat.



Tentang BPL HmI Cabang Pontianak:
Badan Pengelola Latihan (BPL) merupakan perangkat strategis dalam tubuh HmI Cabang Pontianak yang bertugas menyelenggarakan pelatihan dan kaderisasi formal-informal. Fokus utamanya adalah mencetak kader berkualitas yang tidak hanya cakap dalam wacana, tapi juga terlibat aktif dalam perubahan sosial dan pembangunan bangsa.



Badan Pengelola Latihan (BPL) 

Himpunan mahasiswa Islam (HmI) Cabang Pontianak

Alamat: Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 229A, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Situs: https://bplhmicabangpontianak.blogspot.com

Email: bplhmicabangpontianak@gmail.com

Instagram: @bplhmipontianak


Pontianak
, 22 Mei 2025 – Ketua Umum Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Pontianak, Ade Saputra, melakukan kunjungan audiensi dan silaturahmi ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa, Pontianak.


Kunjungan tersebut diterima dengan antusias oleh Barmansa Permai, S.E., Kepala Sekretaris Perusahaan Perumda Tirta Khatulistiwa. Dalam suasana yang penuh kehangatan, kedua pihak mendiskusikan pentingnya dukungan lembaga publik terhadap pengembangan generasi muda melalui program kaderisasi.


“Kami sangat terbuka terhadap inisiatif positif dari organisasi seperti HmI. Ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam membina generasi muda. Perumda Tirta Khatulistiwa akan terus siap berkontribusi dan mendorong kemajuan umat serta bangsa,” ujar Barmansa.


Ade Saputra pun menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas sambutan serta keterbukaan dari jajaran Perumda Tirta Khatulistiwa. Ia menilai, sinergi semacam ini adalah langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai kepemimpinan di kalangan pemuda.


“Komitmen Pak Barmansa dan Perumda Tirta Khatulistiwa terhadap kemajuan generasi muda sungguh patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara lembaga publik dan organisasi mahasiswa dapat memberikan dampak besar bagi pembangunan sosial,” tutur Ade.


Pertemuan ini juga menjadi wadah diskusi seputar isu kepemudaan di Kalimantan Barat serta potensi kolaborasi dalam program pelatihan kepemimpinan. Ade menambahkan bahwa BPL HmI Cabang Pontianak akan menggelar Senior Course pada 24–30 Mei 2025, dan berharap dapat mengajak lebih banyak mitra untuk turut mendukung lahirnya kader-kader yang progresif dan berintegritas.



PONTIANAK, 21 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat komunikasi dan sinergi kelembagaan, Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Pontianak melaksanakan audiensi dan koordinasi bersama BPL HmI Koordinator Wilayah (Korwil) Kalimantan Barat. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum BPL Cabang Pontianak, Ade Saputra, dan diterima oleh Muhammad Dhanas Amarizar, demisioner BPL Korwil Kalbar.

Kegiatan yang berlangsung di Pontianak ini menjadi bagian dari agenda konsolidasi internal BPL dalam menyambut pelaksanaan Senior Course—jenjang pelatihan lanjutan dalam sistem perkaderan HmI—yang dijadwalkan berlangsung pada 24–30 Mei 2025.

“Audiensi ini merupakan bagian dari ikhtiar BPL Cabang Pontianak untuk membangun koordinasi yang solid dengan struktur wilayah. Selain silaturahmi, kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan Senior Course nanti sesuai dengan standar mutu kaderisasi HmI,” ujar Ade Saputra.

Dalam kesempatan tersebut, Dhanas Amarizar menyampaikan apresiasi atas semangat koordinatif yang ditunjukkan oleh jajaran BPL Cabang. Ia menekankan pentingnya menjaga kesinambungan nilai dan kualitas kaderisasi dalam setiap jenjang pelatihan.

“Langkah ini patut diapresiasi karena menunjukkan keseriusan dan kesadaran struktural akan pentingnya kaderisasi. Saya siap mendukung dan memberi kontribusi agar pelaksanaan Senior Course dapat berjalan lancar dan berkualitas,” ungkapnya.


Audiensi dan koordinasi ini diharapkan menjadi landasan bagi penguatan sistem kaderisasi HmI di wilayah Kalimantan Barat secara keseluruhan, sekaligus menginspirasi cabang-cabang lain untuk terus menjaga semangat perkaderan yang progresif dan ideologis.



Anas Sofyan1,

Email: ibnumiyahanassofyan@gmail.com

Senior Course Cabang Pontianak

A.Pandahuluan

Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam lingkungan pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial di sekolah (Wulandari, 2020). Peran psikologi pendidikan sangat krusial dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, karena mampu memberikan pemahaman mengenai karakteristik siswa, gaya belajar, serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar (Yusuf, 2022).

Menurut Santrock (2020), psikologi pendidikan membantu guru memahami perkembangan kognitif dan sosial peserta didik sehingga strategi pengajaran dapat disesuaikan secara optimal (Santrock, 2020). Melalui pendekatan psikologis, guru dapat mengetahui metode yang tepat dalam menyampaikan materi, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif (Ramdani, 2021).

B. Mikanisme Mendidik dalam Psikologi

Motivasi belajar merupakan salah satu aspek penting yang menjadi kajian dalam psikologi pendidikan (Hartati, 2020). Penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi intrinsik yang tinggi cenderung lebih aktif, kreatif, dan memiliki daya tahan belajar yang lebih baik (Lestari, 2021). Guru berperan sebagai fasilitator yang harus mampu menumbuhkan motivasi melalui pemberian umpan balik positif, penghargaan, dan penciptaan tantangan belajar yang sesuai (Nugroho, 2019).

Psikologi pendidikan juga membahas tentang gaya belajar yang berbeda antar individu (Sari, 2020). Terdapat siswa yang lebih responsif terhadap pendekatan visual, auditori, atau kinestetik. Dengan memahami variasi gaya belajar, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang variatif agar materi tersampaikan dengan lebih efektif (Maulana, 2021).

Aspek penting lainnya adalah evaluasi pembelajaran. Psikologi pendidikan menekankan pentingnya asesmen formatif dan sumatif yang adil dan objektif. Penggunaan teknik evaluasi berbasis psikometrik memungkinkan guru menilai kemampuan siswa secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek kognitif tetapi juga afektif dan psikomotorik.

Psikologi pendidikan juga mengkaji permasalahan belajar seperti kesulitan belajar, stres akademik, dan gangguan konsentrasi. Dengan intervensi yang tepat, guru dan konselor sekolah dapat membantu siswa mengatasi hambatan tersebut, sehingga mereka dapat belajar dengan optimal (Fadhilah, 2022)..

Kesimpulannya, psikologi pendidikan berperan penting dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif dan manusiawi. Penerapan prinsip-prinsip psikologi dalam pendidikan akan menciptakan iklim belajar yang mendukung pertumbuhan intelektual, emosional, dan sosial siswa. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses dan kesejahteraan peserta didik.

C. Daftar Pustaka

Fadhilah, R. (2022). Psikologi Pendidikan dan Tantangan Digitalisasi Pembelajaran. Jurnal Teknologi dan Pendidikan, 8(2), 67–80.

Hartati, E. (2020). Evaluasi Pembelajaran Berbasis Psikologi Pendidikan. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 7(1), 65–76.

Lestari, D. (2021). Intervensi Psikologis terhadap Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar. Jurnal Pendidikan Khusus, 6(3), 132–144.

Maulana, H. (2021). Implementasi Psikologi Pendidikan dalam Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Indonesia, 10(4), 115–126.

Nugroho, A. (2019). Hubungan Lingkungan Belajar dan Kesejahteraan Psikologis. Jurnal Psikologi Terapan, 11(2), 99–110.

Ramdani, A. (2021). Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan, 9(2), 112–123.

Santrock, J. W. (2020). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sari, M. (2020). Strategi Guru dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 13(1), 78–89.

Wulandari, S. (2020). Peran Gaya Belajar dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Inovasi Pendidikan, 15(1), 45–57.

Yusuf, S. (2022). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Guru Profesional. Jurnal Kajian Pendidikan, 14(2), 88–99.


Penulis: Anas Sofyan

Email: ibnumiyahanassofyan@gmail.com

Peserta Senior Course HmI Asal Cabang Mempawah 


Pendahuluan

Konsep KMO (Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi) dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan bagian penting dari upaya penguatan kaderisasi yang menyasar pada pembentukan karakter kepemimpinan dan pengelolaan organisasi secara efektif (Mahendra, 2020). KMO bukan sekadar materi struktural, melainkan bagian dari proses pendidikan kader yang bertujuan menanamkan prinsip dasar organisasi, strategi kepemimpinan, serta nilai-nilai ideologis Islam dan keindonesiaan (Putri, 2021).

Implementasinya disampaikan melalui pendekatan edukatif, dialektis, dan partisipatif. Materi-materi KMO mencakup teori kepemimpinan, sistem dan struktur organisasi, pengambilan keputusan, serta dinamika tim dan konflik (Siregar, 2021). Hal ini sangat relevan dengan tantangan kader HMI dalam menghadapi dinamika sosial-politik dan kebutuhan profesionalisme di masa depan.

Secara substansial, penyampaian konsep KMO berperan penting dalam membentuk kader yang tidak hanya paham struktur organisasi, tetapi juga memiliki daya analisis dalam menyikapi perubahan dan mengelola potensi (Fauziah, 2020). KMO juga menjadi media untuk memperkuat nilai-nilai dasar perjuangan HMI seperti keumatan, kebangsaan, dan independensi (Yusuf, 2022).


Metode Penyampaian KMO

Menurut Mahendra (2020), kader HMI yang memperoleh pelatihan KMO menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan menyusun strategi organisasi dan memimpin secara efektif dalam berbagai forum. Hal ini membuktikan bahwa materi KMO memiliki dampak positif terhadap peningkatan kualitas kepemimpinan kader (Fauziah, 2020).

Selain aspek kepemimpinan, KMO juga menjadi wadah penguatan ideologi. Penyampaian materi harus mengaitkan antara strategi kepemimpinan dengan nilai Islam yang moderat dan kontekstual (Ramli, 2020). Dengan begitu, kader tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berpegang pada nilai moral dan spiritual (Salim, 2022).

Penting untuk menyusun metode penyampaian KMO yang menarik, interaktif, dan kontekstual. Pendekatan seperti studi kasus, simulasi, role play, serta diskusi terbuka menjadi metode yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai KMO (Amalia, 2019). Hal ini diperkuat oleh penelitian Putri (2021) yang menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam penyampaian materi KMO untuk membangun kesadaran kritis kader.

Penyampaian KMO juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran (Wahyudi, 2020). Modul digital, podcast, video pendek, hingga forum diskusi daring bisa menjadi inovasi dalam proses kaderisasi KMO (Nugraha, 2021).


Kesimpulan

Konsep KMO dalam HMI merupakan jantung dari kaderisasi yang intelektual dan ideologis. Penyampaian yang tepat dan relevan dengan kebutuhan kader akan menghasilkan pemimpin yang tidak hanya unggul dalam manajemen organisasi, tetapi juga kuat dalam prinsip dan perjuangan. Dengan demikian, penguatan KMO secara metodologis dan substantif menjadi kunci strategis keberlanjutan kaderisasi HMI.


Daftar Pustaka

Amalia, N. (2019). Dinamika Organisasi Mahasiswa Islam dalam Perspektif Pendidikan Kader. Jurnal Sosiologi Pendidikan, 11(2), 100–111.

Fauziah, L. (2020). Internalisasi Nilai Ideologis dalam Kaderisasi HMI. Jurnal Sosial dan Budaya, 12(1), 55–67.

Mahendra, T. (2020). Efektivitas Materi KMO dalam Meningkatkan Kepemimpinan Kader HMI. Jurnal Manajemen dan Organisasi, 8(1), 55–67.

Nugraha, P. (2021). Media Digital sebagai Inovasi Kaderisasi Organisasi. Jurnal Teknologi Pendidikan, 9(2), 90–103.

Putri, D. (2021). Model Partisipatif dalam Penguatan Materi Kaderisasi HMI. Jurnal Pendidikan Islam, 12(2), 89–100.

Ramli, A. (2020). Peran KMO dalam Pembentukan Pemimpin Intelektual Muslim. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(2), 88–99.

Salim, M. (2022). Kepemimpinan Transformasional dalam Kaderisasi Organisasi. Jurnal Ilmu Sosial, 15(2), 112–124.

Siregar, R. (2021). Evaluasi Kurikulum Kaderisasi HMI: Studi Kasus KMO. Jurnal Pendidikan Politik, 6(2), 130–142.

Wahyudi, R. (2020). Optimalisasi Fasilitator dalam Materi KMO. Jurnal Kepemimpinan dan Organisasi, 7(3), 145–156.

Yusuf, I. (2022). Strategi Kaderisasi HMI Berbasis Kepemimpinan dan Ideologi. Jurnal Kepemudaan Islam, 10(3), 123–135.

BPL HMI Cabang Pontianak

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget