Skema Pelaksanaan Bastra(LK-1) HmI Cabang Pontianak 2019-2020


Fokus utama dari Latihan Kader I adalah penanaman nilai-nilai kepada kader agar dapat terjadi perubahan pola pikir, sikap, dan prilaku sesuai dengan kepribadian kader yang diharapkan. Jadi secara sederhana, kurikulum Latihan Kader I merupakan doktrin organisasi. Penyelenggaraan Latihan Kader I dijelaskan dalam petunjuk teknis penyelenggaraan training formal perkaderan HMI.

Tujuan Latihan Kader I adalah “Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa”.

Target dari Latihan Kader I adalah agar kader HMI:
1. Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
2. Mampu meningkatkan kemampuan akademis
3. Memiliki kesadaran akan tanggung jawab keumatan dan kebangsaan
4. Memiliki kesadaran berorganisasi

     Unsur Pelatihan
1. Penyelenggara
Latihan Kader 1 (LK-1) diselenggarakan oleh BPL HMI Cabang, jika belum terbentuk maka dapat diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang setempat berkoordinasi dengan Korwil atau BPL PB HMI. Penyelenggara merupakan penanggung jawab atas pelaksanaan dan kesuksesan pelatihan.

2. Organizing Committee 
Panitia pelaksana (OC) bertugas dan bertanggung jawab atas teknis penyelenggaraan kegiatan. Personalia OC Latihan Kader 1 (LK-1) terdiri dari kader aktif HMI yang telah lulus LK I dan pernah mengikuti Upgrading oleh PA/BPL HMI Cabang/MoT (Min. H-14). Tugas OC secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Menjamin perizinan dan keamanan pelatihan.
b) Mengatur pembiayaan seluruh kebutuhan teknis pelatihan.
c) Mengusahakan akomodasi peserta dan OC: penginapan, konsumsi, obat-obatan, dan kebutuhan lain selama pelatihan.
d) Mengusahakan akomodasi narasumber / fasilitator dan Master of Training: transportasi, penginapan, konsumsi, obat-obatan, dan kebutuhan lain selama pelatihan.
e) Menjaga jalannya rangkaian pelatihan agar kondusif.
f) Menjalin komunikasi aktif dengan unsur-unsur pelatihan lain untuk kesuksesan pelatihan.
g) OC selama pelatihan menampilkan kepribadian yang baik, menjadi suritauladan dari pakaian rapi, sopan, santun, ramah, menjaga interaksi positif antar panitia lawan jenis.
3. Steering Committee (SC)
Panitia pengarah (SC) bertugas dan bertanggung jawab atas pengarahan dan pelaksanaan pelatihan. Personalia SC Latihan Kader 1 (LK-1 ) diutamakan dari instruktur HMI atau anggota LK-2 yang terlibat aktif dalam perkaderan dan pernah menjadi OC LK I. Tugas SC secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan konsep serta perangkat lunak pelatihan (berkoordinasi dengan pengurus dan anggota BPL HMI Cabang(MoT), serta Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang setempat).
b) Memberi arahan secara aktif kepada OC untuk penyelenggaraan latihan.
c) Mengajukan permohonan personalia tim Master of Training kepada BPL HMI Cabang. Jika BPL HMI Cabang belum dibentuk, maka mengajukan kepada Korwil melalui Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang.
d) Menentukan dan mengusahakan kesediaan serta kehadiran narasumber / fasilitator sesuai kapasitas materi yang akan disampaikan.
e) SC turut membantu MoT dalam memenuhi kebutuhan latihan.
f) Selama pelatihan menampilkan kepribadian yang baik, menjadi suritauladan dari pakaian rapi, sopan, santun, ramah, menjaga interaksi positif antar panitia lawan jenis.

4. Master of Training
Pengelola latihan (MoT) bertugas sebagai pemimpin pelatihan dan bertanggung jawab atas pengawasan dan pengarahan peserta, narasumber, SC, dan OC Senior Course. Tugas MoT dimulai sejak pelatihan resmi dibuka sampai ditutup. Personalia MoT Latihan Kader 1 (LK-1) terdiri dari instruktur HMI yang telah mengikuti Senior Course, terlibat aktif dalam perkaderan, pernah menjadi MoT LK II, menguasai dan memahami materi Senior Course, diutamakan yang memiliki pengalaman menjadi narasumber/fasilitator Senior Course. Tugas MoT secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Memimpin pelatihan, di dalam dan di luar forum.
b) Menggantikan narasumber/fasilitator jika berhalangan.
c) Memberikan pendalaman dan penajaman atas materi yang telah disampaikan.
d) Mengevaluasi peserta, narasumber/fasilitator, serta SC dan OC.
e) Mengusahakan dan menentukan kelulusan peserta pelatihan.
f) Mengkoordinir seluruh unsur pelatihan.
g) Menjadi teladan dan pendamping bagi peserta, di dalam maupun di luar forum.

5. Narasumber/Fasilitator
Narasumber/fasilitator bertugas menyampaikan materi pelatihan yang diajukan dan dipercayakan kepadanya. Narasumber/fasilitator Latihan Kader 1 (LK-1) merupakan instruktur HMI yang terlibat aktif dalam perkaderan, dan lulus seleksi Pemateri HmI/ Pelatihan Instruktur(Senior Course) menjadi MoT Senior Course, menguasai dan memahami materi yang dipercayakan kepadanya, diutamakan yang pernah menjadi pengurus BPL HMI Cabang.

6. Peserta 
Peserta Latihan Kader 1 (LK-1) merupakan calon peserta yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi dan kognisi, serta dinyatakan sebagai peserta oleh SC (Steering Committee) berniat dan berpotensi mendedikasikan diri untuk perkaderan HMI.

Mekanisme Pelatihan
1. P3A Komisariat melakukan koordinasi kepada PA Cabang dalam melaksanakan Latihan dengan surat pemberitahuan Latihan(PA Cabang) dan Surat Mohon Pengelolaan(BPL) beserta ToR min. 40 hari Sebelum Latihan dimulai(Berkas ke PA).
2. PA HMI Cabang Pontianak melakukan koreksi berkas administrasi dan ToR serta menetapkan waktu LK-1.
3.  ToR yang sudah dikoreksi akan diberikan ke BPL(H-30). BPL akan mengkoreksi ToR dan akan menentukan MoT LK-1 nya.
4. MoT dan SC akan melakukan pertemuan dalam menyatukan perspektif pemikiran dan membahas konsep bersama hasil rumusan PA dan BPL(H-20).
5. MoT, SC dan OC akan melakukan pertemuan bersama. MoT Controlling dan melakukan pembekalan pertama, sedangkan SC akan memaparkan Konsep kepada OC(H-14).
6. MoT, SC dan OC akan melakukan pertemuan bersama. MoT Controlling dan melakukan pembekalan Screening, sedangkan SC akan memaparkan Konsep Screening kepada OC(H-7).
7. Pembukaan Latihan dan Penyerahan berkas OC ke MoT. Setelah pembukaan, segala tanggung jawab dan intruksi berada di MoT(H-0).
8. Penutupan Latihan, dan penyerahan berkas dari MoT ke BPL.
9. Evaluasi Kegiatan dari MoT, SC dan OC. MoT juga akan dievaluasi oleh BPL.

Kader yang terlibat dalam penyelenggaraan, pelaksanaan, dan pengelolaan training memosisikan diri sebagai pembimbing yang baik (bukan pengajar), sehingga terbangun suasana yang egaliter dan dinamis.

Tim pemandu mesti lebih banyak membuat media dan contoh dalam penyampaian materi dan penanaman nilai-nilai, serta membangun interaksi yang baik. Selain itu, metode yang digunakan hendaknya bervariasi, sebaiknya tidak ada metode yang diulang sama persis, kecuali hal yang sifatnya energizer atau ice breaking.

Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam Latihan Kader I pada dasarnya menggunakan prinsip minimalis, maksudnya untuk membangun kegairahan dan motivasi kreatif dengan memaksimalkan yang ada, dengan kata lain 'dalam kondisi minimal dilatih melakukan hal secara maksimal'. Setiap proses dalam pelaksanaan Latihan Kader I sejak pembukaan sampai dengan penutupan, wajib untuk direkam, yang dilampirkan dalam laporan pelaksanaan dan laporan pengelolaan.


Posting Komentar

[blogger]

BPL HMI Cabang Pontianak

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget