Diskusi NDP di meja kopi 212

Diskusi NDP di meja kopi 212
Penulis : Ramadhan Sebelas 


Malam ini penulis dijodohkan dengan suatu diskusi yang menarik. Berawal dari undangan ngopi bersama di meja kopi 212 yang ditutup dengan diskusi NDP. Awalnya hanya ingin bersilaturahmi, kebetulan juga masih dalam momen lebaran. Salah satu  adinda tiba tiba membuka pembicaraan akan ketertarikan oleh NDP. Dia menuturkan tentang pemahamannya mengenai NDP dari rasa penasaran dan anggapan tentang kesulitan belajar NDP.

Dia juga melontarkan banyak pertanyaan walaupun ada juga pembahasan yang sebenarnya keluar dari konteks NDP itu sendiri. Kegiatan tersebut memberikan stimulus untuk penulis pribadi menulis kan kesimpulan pemahaman diskusi subjektif penulis, melihat realitas sosial mengenai materi NDP sejauh pengetahuan penulis yang minim ini. Semoga dengan tulisan ini menambah pengetahuan kita, menjadi bahan dan media perenungkan bersama guna membangun kesadaran dan sejenak kembali melakukan evaluasi. Harapan dari tulisan ini adinda - adinda mau menambah pengetahuan HmI terutama materi wajib NDP yang penulis pikir sangat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan rahmat dan ridha Nya kepada kita.

NDP sebetulnya tidak terlalu sulit untuk dipelajari, sulitnya itu ialah proses kesadaran dan melakukan usaha belajar karena itu pilihan diri sendiri. NDP ialah rangkuman pemahaman Cak Nur dalam memahami ruh semangat perjuangan HmI dimanifestasikan dengan bentuk tulisan, merupakan kertas kerja CakNur. Lahirnya NDP dimotivasi oleh perjalanan Cak Nur ke Amerika dengan niatan untuk bisa mampir ke negara Islam Timur Tengah. Pada saat perjalanan tersebut Cak Nur melihat adanya perbedaan kultural pada usaha mengaktualisasikan ajaran Islam disetiap wilayah disinggahinya. Atas perjalanan tersebut, Cak Nur menawarkan kertas kerja nya di Kongres ke IX-69. Harapan Cak Nur, mahasiswa Islam bisa lebih mudah  untuk memahami Islam di HmI perspektif CakNur secara universal(nilai) & meningkatkan minat untuk ber-ilmu & ber-amal secara ihsan.

Bila kita belajar materi NDP maka idealnya mereka akan berusaha untuk menerapkan nilai nilai kebenaran universal dalam berkehidupan(berusaha untuk bernafaskan Islam). Bila kita paham NDP maka akan  mudah melihat ideologi ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Innayah dan Ilahiyah serta menolak pemahaman pemahaman terhadap suatu pengetahuan yang bukan berideologi Islam.

Ideologi Islam sendiri terbentuk atas kepahaman atas nilai nilai Islam itu sendiri.  Nilai nilai tersebut termuat pada Al Quran dan Hadits. Mereka yang paham NDP lahir stimulus untuk menuntut ilmu terutama dalam mempelajari ajaran Islam akan semakin tinggi. NDP memang kurang menyinggung dalam aktivitas ibadah ritual Islam. Adapun pembahasan NDP lebih cenderung pada perbaikan keImanan dan gambaran hidup insan kamil, seorang manusia sempurna (paripurna) usaha mencapai terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Perbedaan tersebut adalah masalah dari konteks keyakinan pribadi(private) dan dilakukan. Aktivitas ibadah ritual tersebut berbeda beda tergantung pada mazhab yang dianut dan telah dibahas pada fiqh ibadah. Semua itu merupakan pilihan sadar pribadi kita mau menganut kepada siapa sesuai ilmu dimiliki dan tidak keluar apa yang tetapkan oleh sunnahtullah dan sunnah rasulullah. Bagaimanapun perbedaan mazhab didasari perbedaan pengetahuan dan kondisi(mazhab lahir berbeda dikarenakan fase zaman(waktu) dan wilayah(ruang) juga berbeda).

NDP cenderung membahas tentang kemaslahatan(Baca: 2 tujuan awal berdiri HmI). Mahasiswa Islam idealnya mampu menjadi trendsetter perubahan dalam menjaga keutuhan NKRI dan meningkatkan derajat umat muslim. Hal itu merupakan muara utama dan pekerjaan rumah besar yang direalisasikan dengan terbina menjadi insan akademis pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab.

Kegagalan pemahaman NDP sendiri dikarenakan berbagai aspek yang utama ialah tidak melakukan usaha mempelajari NDP. Adapun yang mereka lakukan hanya menjadi pendengar dari seseorang yang diklaim paham NDP. Sejatinya bila mereka belajar seperti itu maka sebenarnya mereka bukan belajar NDP namun belajar dari subjektif NDP. Kedua, kebanyakan dari mereka(peserta) terjebak oleh metode pemateri dalam memaparkan NDP. Hal ini menjadi suatu permasalahan ketika mereka telah melakukan klaim kebenaran bahwa NDP seperti apa yang mereka dapatkan pertama kali. Ketika mereka menemukan pemateri lain dengan metode belajar menjadikan mereka bingung dan bisa dikatakan mereka sebenarnya belum paham nilai. Mereka itu menangkap NDP secara tekstual(pengetahuan) bukannya kontekstual(memahami). Ketiga adalah terbangunnya atmosfer bahwasanya NDP itu sulit dan lebih baik tidak dipelajari bila niatnya setengah setengah. Keempat ialah lemah lnya kemampuan/daya pikir serta minim pengetahuan. Kelima ialah kemampuan pemateri dalam mengaktualisasikan NDP dalam kehidupan sehari hari hingga perspektif peserta tentang NDP menjadi negatif. Bagaimanapun pemateri tetap dipandang suliritauladan dan kata kata terlontar itu NDP.

Mereka yang paham NDP secara baik akan berusaha mengaktualisasikan nilai nilai(bernafaskan) Islam. Mereka cenderung akan haus dalam keilmuan, memperbaiki ibadah mereka yang sebelumnya sekedar budaya (mengikuti orang orang sebelum) dengan minat belajar agama lebih tinggi. Mereka cenderung akan tertarik mencari ilmu dari membaca semua kitab kitab,buku buku, terutama mengkaji Al Quran sebagai usaha untuk mencari kebenaran. Tahap lebih tinggi dari itu ialah membaca fenomena realitas alam dan sosial masyarakat dibenturkan dengan kepahaman islam. Ketika ditemukan suatu kesenjangan maka mereka akan mencari letak kesalahan dan solusinya. Adapun media yang digunakan ialah tulisan bentuk amalan ilmu.

NDP idealnya mampu merubah kepahaman peserta yang mana mungkin telah tersusupi oleh ideologi yang bertentangan terhadap ideologi Islam dan menggantikannya dengan usaha kembali melakukan transfer of knowledge, transfer of value,l dan building of mindset(Iman). Selain itu akan terjadinya perubahan karakter pada peserta dari sebelumnya menjadi munuju perbaikan diri(menjadi lebih baik dari hari sebelumnya)sebagai proses menuju jalan keselamatan(Islam). Serta segala aktivitas perbuatan adalah pilihan sadar dan siap dipertanggungjawabkan karena perbuatannya tidak lain hanya untuk mencari atau meraih rahmat dan ridha Allah SWT dengan cara Ihsan.
Wallahu A’lam Bi as-Showab.
Label:

Posting Komentar

[blogger]

BPL HMI Cabang Pontianak

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget