Jadilah Manusia Utuh Penegak Kebenaran melawan Kezaliman
Berorganisasi, berpolitik, dan mengabdi terkadang kita jadikan alat untuk “mencari nama” atau “popularitas”, yang tidak lain adalah “riya” atau “pamrih” (varian terhalus dari syirik).(Said Muniruddin, _Bintang Arasy_(Tafsir Filosofis, Gnostik Tujuan HmI), hlm. 26)
Berproses tanpa dasar(ilmu) adalah Penyebab butanya arah kiblat perjuangan saat ini.
Berproses tanpa dasar(ilmu) adalah Penyebab butanya arah kiblat perjuangan saat ini.
Jangan salahkan bila bangsa ini terjajah melalui pintu pemerintah dikarenakan kita sebagai rakyat tidak juga menampilkan kepercayaan untuk dapat membangun. Dari sisi ilmu pengetahuan yang lemah dan mental buruh yang selalu terjaga serta menghambakan manusia lain sebagai berhala adalah konteks sederhana menghidupkan illah. Semua akan sampai kepada Allah bila saja keyakinan terhadap potensi diri(percaya diri) yang patut dikembangkan sesuai dengan proses perjuangan dilakukan. Bobroknya kepemerintahan saat ini merupakan cerminan rakyat yang haus akan harta seolah pemberi harapan kebutuhan hidup yakni kebahagiaan. Tak dipungkiri bahwa dalam parlemen ormawa saat ini tak lagi se-idealisme perbuatan atas nama Kebenaran.
Kebenaran ini haruslah berlandaskan ilmu. Melalui ilmu(Tuhan) akan mengantarkan kebenaran yang hakiki. Ilmu manusia itu Relatif(Perspektif) mengikuti dah kepahaman dasar dari perjuangan. Ilmu yang mendasar ini dianggap merupakan kekuatan utama dalam perubahan. Untuk menyatukan perbedaan tersebut perlu dipahami nilai - nilai yang menjadi indikator dari sesuatu itu dikategorikan benar dan untuk mendapatkan ideal nya dengan porsi ilmu yang paling tinggi dan universal(ilmu dari Tuhan).
Mereka yang berperilaku hidup instan dan kurang mencoba memahami ilmu Tuhan, maka akan bersikap hidup secara taqlid. Dengan berTaqlit tanpa tahu apa yang ditaqlidkan belum tentu bisa menjawab solusi dari permasalahan. Sejati nya bila memiliki peran hidup sekedar mengikuti hanya mengantarkan kepada gerak hidup yang stagnasi tanpa pembaharuan. Ketika mereka berusaha beramal tanpa dasar ilmu yang jelas hanya menjadikan kerancuan, kericuhan, kesemerautan sosial. Mereka yang sadar lebih memilih menjaga tatanan kehidupan dengan sirkulasi sosial yang positif dengan maksud menetralisir kondisi reaktif sosial yang cenderung tidak jelas. Hal ini lah yang menekankan kita untuk tidak terlalu berprotes tanpa dasar. Protes kosong itu adalah wabah yang mana hasil menjadi perubahan sosial menuju arah perbaikan. Namun sayangnya saat ini protes dianggap suatu ancaman bukan referensi mencapai kebenaran. Mereka yang seharusnya mampu menjadi problem solver, bahkan meminta solusi membuktikan kesiapan yang belum matang.
29.Al-'Ankabūt : 69
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.
Perubahan bisa terjadi bila saja kita semua sudah berkiblat pada fitrahnya yakni hanif. Hanif merupakan kata keberadaan(kebenaran) dan tak bisa dikategorikan dengan kata klaim(benar). Kebenaran sendiri merupakan eksistensi dari manusia bila berTuhan pada yang Maha. Manusia berTuhan ialah manusia yang individualis namun individualisnya merupakan posisi perjuangan terhadap kondisi sosial. Mengutip tulisan Nur Cholis Madjid bahwa keyakinan terhadap agama merupakan koteks hidup individualis namun sosial. Memahami arti ini merujuk pada sifat independensi sendiri. Kebenaran yang dimaksudkan ialah kemaslahatan hak umat yang tidak terdzalimi dan manusia bebas merdeka memilih kebenaran hidup apapun. Proses sadar pertama kali ialah membangun keimanan berTauhid.(A.Dahlan : Menuju Pejuang Paripurna)
Jadilah Manusia Utuh Penegak Kebenaran melawan Kezaliman
>> https://bplhmicabangpontianak.blogspot.com/2018/11/jadilah-manusia-utuh-penegak-kebenaran.html?m=0
Kebenaran adalah apa yang diyakini dari dalam hati yang tidak melanggar dari nilai nilai Kebenaran yang diyakini untuk kemaslahatan. Semakin mengerucut nya suatu kebenaran semakin jelas arah perjuangan. Kita hanya dititipkan bagian kecil dari puzzle kebenaran guna harus disatukan dengan kebenaran lainnya. Perlulah ilmu utk mencapai perjuangan amal dari kebenaran tersebut sesuai arah tujuan
Terkadang kita salah mempersepsikan kebenaran karena tak mampu membedakan kebenaran manusia dan kebenaran Tuhan. Kebanyakan kesalahan tersebut dikarenakan masih belum mampu memahami ilmu dan menjadi perspektif perbedaan dari hal hal tersebut hingga kita mempersepsikan diri yg seharusnya sebagai manusia malah menjadi Tuhan.
Jadilah Manusia Utuh Penegak Kebenaran melawan Kezaliman
Manusia sebagai makhluk yang sempurna dari makhluk lainnya mengemban amanah sebagai Khalifah fill Adrh. Secara harfiah Khalifah fill Adrh sering diartikan sebagai Pemimpin di muka Bumi. Namun bila dianalisis mendalam merupakan seseorang yang memiliki visi misi dalam menjalani kehidupannya didunia. Visi dan misi itu terikat atas fitrah manusia yakni hanif(kebenaran). Maksudnya ialah seorang pejuang yang menegakkan kebenaran dimuka bumi. Khalifah Fill Adrh merupakan tujuan Tuhan yang Maha menciptakan manusia. Manusia berTuhan yang Maha pastilah berusaha menjadi apa yg di inginkan Tuhannya dan perjuangannya ialah menegakkan kebenaran. Usaha untuk merealisasikan Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah bentuk cinta manusia pada Ber-Tuhan dengan mengembangkan potensi diri secara maksimal sesuai keinginan dengan niat dan jalan yang benar pula tanpa melanggar dari Al Quran dan Hadist sebagai asas hidup yang Islami.
Kebenaran ini haruslah berlandaskan ilmu. Melalui ilmu(Tuhan) akan mengantarkan kebenaran yang hakiki. Ilmu manusia itu Relatif(Perspektif) mengikuti dah kepahaman dasar dari perjuangan. Ilmu yang mendasar ini dianggap merupakan kekuatan utama dalam perubahan. Untuk menyatukan perbedaan tersebut perlu dipahami nilai - nilai yang menjadi indikator dari sesuatu itu dikategorikan benar dan untuk mendapatkan ideal nya dengan porsi ilmu yang paling tinggi dan universal(ilmu dari Tuhan).
Mereka yang berperilaku hidup instan dan kurang mencoba memahami ilmu Tuhan, maka akan bersikap hidup secara taqlid. Dengan berTaqlit tanpa tahu apa yang ditaqlidkan belum tentu bisa menjawab solusi dari permasalahan. Sejati nya bila memiliki peran hidup sekedar mengikuti hanya mengantarkan kepada gerak hidup yang stagnasi tanpa pembaharuan. Ketika mereka berusaha beramal tanpa dasar ilmu yang jelas hanya menjadikan kerancuan, kericuhan, kesemerautan sosial. Mereka yang sadar lebih memilih menjaga tatanan kehidupan dengan sirkulasi sosial yang positif dengan maksud menetralisir kondisi reaktif sosial yang cenderung tidak jelas. Hal ini lah yang menekankan kita untuk tidak terlalu berprotes tanpa dasar. Protes kosong itu adalah wabah yang mana hasil menjadi perubahan sosial menuju arah perbaikan. Namun sayangnya saat ini protes dianggap suatu ancaman bukan referensi mencapai kebenaran. Mereka yang seharusnya mampu menjadi problem solver, bahkan meminta solusi membuktikan kesiapan yang belum matang.
29.Al-'Ankabūt : 69
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.
Perubahan bisa terjadi bila saja kita semua sudah berkiblat pada fitrahnya yakni hanif. Hanif merupakan kata keberadaan(kebenaran) dan tak bisa dikategorikan dengan kata klaim(benar). Kebenaran sendiri merupakan eksistensi dari manusia bila berTuhan pada yang Maha. Manusia berTuhan ialah manusia yang individualis namun individualisnya merupakan posisi perjuangan terhadap kondisi sosial. Mengutip tulisan Nur Cholis Madjid bahwa keyakinan terhadap agama merupakan koteks hidup individualis namun sosial. Memahami arti ini merujuk pada sifat independensi sendiri. Kebenaran yang dimaksudkan ialah kemaslahatan hak umat yang tidak terdzalimi dan manusia bebas merdeka memilih kebenaran hidup apapun. Proses sadar pertama kali ialah membangun keimanan berTauhid.(A.Dahlan : Menuju Pejuang Paripurna)
Jadilah Manusia Utuh Penegak Kebenaran melawan Kezaliman
>> https://bplhmicabangpontianak.blogspot.com/2018/11/jadilah-manusia-utuh-penegak-kebenaran.html?m=0
Kebenaran adalah apa yang diyakini dari dalam hati yang tidak melanggar dari nilai nilai Kebenaran yang diyakini untuk kemaslahatan. Semakin mengerucut nya suatu kebenaran semakin jelas arah perjuangan. Kita hanya dititipkan bagian kecil dari puzzle kebenaran guna harus disatukan dengan kebenaran lainnya. Perlulah ilmu utk mencapai perjuangan amal dari kebenaran tersebut sesuai arah tujuan
Terkadang kita salah mempersepsikan kebenaran karena tak mampu membedakan kebenaran manusia dan kebenaran Tuhan. Kebanyakan kesalahan tersebut dikarenakan masih belum mampu memahami ilmu dan menjadi perspektif perbedaan dari hal hal tersebut hingga kita mempersepsikan diri yg seharusnya sebagai manusia malah menjadi Tuhan.
Jadilah Manusia Utuh Penegak Kebenaran melawan Kezaliman
Manusia sebagai makhluk yang sempurna dari makhluk lainnya mengemban amanah sebagai Khalifah fill Adrh. Secara harfiah Khalifah fill Adrh sering diartikan sebagai Pemimpin di muka Bumi. Namun bila dianalisis mendalam merupakan seseorang yang memiliki visi misi dalam menjalani kehidupannya didunia. Visi dan misi itu terikat atas fitrah manusia yakni hanif(kebenaran). Maksudnya ialah seorang pejuang yang menegakkan kebenaran dimuka bumi. Khalifah Fill Adrh merupakan tujuan Tuhan yang Maha menciptakan manusia. Manusia berTuhan yang Maha pastilah berusaha menjadi apa yg di inginkan Tuhannya dan perjuangannya ialah menegakkan kebenaran. Usaha untuk merealisasikan Tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah bentuk cinta manusia pada Ber-Tuhan dengan mengembangkan potensi diri secara maksimal sesuai keinginan dengan niat dan jalan yang benar pula tanpa melanggar dari Al Quran dan Hadist sebagai asas hidup yang Islami.